Selasa, 28 Desember 2010

STRATEGI ITU TENTANG 5 P

Oleh: Muslim Budiman
Kata “strategi” boleh jadi satu kata yang akrab bagi kalangan berpendidikan dengan pemakaian pada segala lini kehidupan. Jika anda berkomunikasi dengan politisi, mereka akan berbicara tentang strategi “memenangkan kekuasaan”. Jika anda berbicara dengan penguasa, penggunaan bisa jadi pada “strategi menjalankan kekuasaan dan mempertahankannya”. Kalau anda berbincang dengan kalangan agamais, boleh jadi fokus pemakaian kata ini pada “strategi menyadarkan ummat” sampai orang-orang yang sedang bangun cintapun menggunakan kata ini, misalnya “strategi menakhlukkan si jantung hati dan memenangkan calon mertua”. Lain lagi dengan pengusaha, di pikiran mereka ada “strategi mencetak laba”. Begitulah kata strategi ini dipakai. Pertanyaannya, apa sih itu strategi?, bolehkah strategi disebut sebagai cara?, apakah strategi itu jalan?, atau mungkin juga strategi itu pedoman?. Atau mungkin juga strategi itu rencana?. Jika melihat pemanfaatannya, strategi hampir bisa disebut sinonim dari kata-kata itu.
Tulisan saya kali ini akan membahas makna kata strategi.
Kalau melihat katanya, strategy boleh jadi kata serapan dari bahasa inggris yakni “strategy”. Konon kata ini awalnya dipakai oleh kalangan militer. Definisi paling berterima umum tentang strategi adalah rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Inilah strategi. Terlepas dari itu semua, saya ingin melihat strategi dari sisi lain. Adalah Mintzberg, Quinn dan Voyer, penulis buku The Strategy Process (referensi saya ketika sedang ngambil master di Program Pasca Sarjana) menjelaskan “Strategi” sebagai lima hal yang kebetulan semua dimulai dengan huruf “P”, jadi mereka menyebutnya five P’s. Yakni, Plan (rencana), ploy (cara), pattern (pola), position (posisi) dan terakhir perspective (perspektif).
Plan (rencana) bermakna beberapa hal yang secara sadar disusun untuk tindakan tertentu atau sebuah panduan (seperangkat panduan) untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan definisi ini, strategi memiliki dua ciri pertama: penyusunannya sebelum tindakan dimana strategi akan diterapkan. Kedua, penyusunannya dilakukan secara sadar dan memiliki tujuan tertentu.
Ploy (cara), dengan definisi ini, strategi memiliki makna yang lebih khusus, yakni manufer untuk mengecoh lawan atau pesaing. Maka wajar jika strategi kemudian banyak dibahas dalam kajian-kajian yang membahas tentang kompetisi dan hal-hal yang bersifat strategis.
Patern (pola), definisi ini mengeluarkan strategi dalam tataran umum dan cara khusus. Tujuannya agar setiap orang dapat menerapkan strategi secara konsisten. Disini strategi bermakna sebuah pola yang menjadi urutan setiap tindakan. Ibarat pola pakaian milik milik penjahit yang berfungsi sebagai pedoman untuk menggunting kain bahan pakaian. Strategi menjadi pedoman bagi orang-orang yang akan melaksanakannya. Lebih dari itu, dengan definisi ini strategi menjadi pola dalam perilaku.
Position (posisi), yakni sarana untuk menempatkan organisasi/orang pada kondisi tertentu untuk mencapai “lingkungan” tertentu. Aplikasi dari pemahaman ini, penggunaan strategi adalah bagaimana menempatan organisasi/ orang pada sebuah kondisi untuk memenangkan kompetisi. Atau bisa juga untuk menempatkan organisasi/ orang pada zona bebas untuk menghindari kompetisi. Misalnya anda ingin memenangkan kursi senat. Anda memposisikan diri sebagai kandidat yang memperhatikan kepentingan pemusik di mana selama ini tidak ada satupun kandidat lain yang mengambil peran ini. Jadi, strategi anda adalah untuk memposisikan diri pada zona bebas persaingan. Sebaliknya untuk memenangkan kompetisi. Contohnya adalah dari sekian banyak kandidat yang fokus pada bidang pertanian anda memposisikan diri sebagai orang yang paling tahu tentang strategi meningkatkan produktivitas tanaman. Dengan harapan anda dapat menang dari lawan-lawan anda.
Perspective (perspektif), dalam definisi ini strategi tidak hanya rencana, cara, pola, atau posisi organisasi/ orang tetapi mengandung makna, cara yang ditempuh oleh organisasi/ orang untuk mendapat “tempat khusus” di dunia yang digelutinya. Misalnya Mc Donald, untuk menjadi terkenal mereka menekankan pada kualitas, pelayanan, higinenis dan menghargai nilai. Contoh lain misalnya seorang kandidat yang ingin memenangkan pemilihan, fokus meningkatkan kepedulian pada masalah-masalah sosial.
Inilah strategi, semoga bermanfaat!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar